Sumbarheadline-Ngenes benar nasib warga Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu tokoh pemuda Lareh Sago, Romi, mewakili banyak warga yang terdampak kepada awak media, Jumat (21/6).
Menurutnya bertahun tahun mereka dipaksa bersabar menerima kondisi fasilitas umum yang buruk, tanpa tahu harus kemana lagi mengadu.
Kondisi jalan raya di sepanjang kawasan Lareh Sago Halaban yang buruk serta di beberapa titik sudah taraf kondisi parah mengkuatirkan, belum ada tanda tanda akan diperbaiki, bebernya.
Sementara sejak setahun lalu, hembusan kabar yang menyebutkan pemerintah propinsi Sumbar telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 98 Milyar untuk perbaikan jalan yang dimaksud. Akan tetapi sampai hari ini warga masih harus tetap gigit jari dan menahan diri serta tetap bersabar dalam bermimpi sambung Romi lagi.
Ia dan banyak warga lainnya merasa heran dan bertanya apa kendalanya sehingga ruas jalan raya di sepanjang kawasan Lareh Sago Halaban, terkesan tidak menjadi prioritas pemprov untuk segera diperbaiki, ungkapnya.
Padahal tutur warga Lareh Sago Halaban itu lagi telah banyak kecelakaan yang terjadi dan diantaranya terdapat beberapa korban nyawa akibat kondisi jalan yang buruk. Akan tetapi sampai hari ini kondisi fasilitas umum transportasi warga tersebut, tak kunjung jua diperbaiki.
Berbagai protes terkait rusaknya fasilitas transportasi telah dilakukan warga setempat. Dimulai dengan membentangkan spanduk berbunyi ajakan untuk berwisata kabut, menanam pohon pisang di tengah jalan, hingga memancing ikan di dalam lobang jalan yang tergenang air. Akan tetapi mirisnya aksi yang dilakukan oleh warga tersebut tidak pernah mendapat respon dari penyelenggara pemerintahan, papar Romi.
Padahal ucapnya lagi, di zaman Gubernur Irwan Prayitno yang bersangkutan bersama rombongan menjelang Pemilihan Gubernur Sumbar dimulai telah menyempatkan diri datang ke lokasi melihat kondisi jalan yang rusak parah dengan mata kepala sendiri serta berjanji kepada masyarakat akan segera memperbaiki.
Namun alih alih untuk diperbaiki, sampai habis masa jabatan gubernurnya, kondisi jalan tetap saja buruk dan kondisinya semakin parah.
Begitu juga dengan Gubernur Mahyeldi, bersama rombongan pernah datang ke kawasan Lareh Sago Halaban melihat kondisi jalan yang parah di masa awal kepemimpinannya, akan tetapi sampai saat ini kondisi jalan tetap tidak berubah.
Romi dan warga Lareh Sago Halaban lainnya menitipkan pertanyaan kepada awak media, apa salah mereka ke pemerintah sehingga transportasi umum warga di daerah mereka bertahun tahun rusak parah tetapi tidak pernah kunjung diperbaiki.
Mereka berharap jelang Pilkada pemilihan Gubernur tahun 2024 ini, kondisi jalan rusak di kawasan Lareh Sago Halaban bisa segera diperbaiki, tutupnya.(AA)