Sumbarheadline-Minggu 9 Juni 2024 siang sekira pukul 11.45 WIB, warga kawasan Kuranji Kota Padang, digegerkan dengan penemuan mayat mengambang di aliran sungai tepatnya di bawah jembatan kawasan setempat.
Penemuan mayat remaja pria yang kemudian diketahui berinisial AM (13) pelajar SMP Kota Padang itu dengan cepat menjadi viral. Pasalnya di jasad AM ditemukan beberapa luka lebam dan diduga merupakan korban dari penganiayaan.
Peristiwa penemuan mayat pria remaja tersebut dengan cepat bergulir di tengah publik. Pihak keluarga yang merasa ada kejanggalan terkait kematian anaknya membuat laporan ke Polresta Padang, dan meminta agar kasus diusut tuntas.
Sementara itu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang juga ikut bergerak dan melakukan investigasi langsung terkait penemuan dan penyebab kematian AM.
Dari hasil investigasi LBH Padang menurut Direktur Indira Suryani saat konferensi Pers, Kamis (20/6) menyebutkan kematian AM diduga akibat mengalami tindakan kekerasan dan penganiayaan dari oknum polisi yang bertugas di Polda Sumbar, bebernya.
Ia menerangkan hasil dari investigasi pihaknya berdasarkan pengakuan serta keterangan teman korban, bahwa pada Minggu 9 Juni 2024 sekira pukul 04.00 WIB, korban sedang berboncengan dengan saksi Aditya.
Diketahui keduanya berkendara dengan sepeda motor menuju arah jembatan Kuranji. Sesampai di jembatan, tiba tiba dihampiri oleh anggota Polda Sumbar yang saat itu sedang melakukan patroli dengan menggunakan sepeda motor jenis KLX.
Pada peristiwa kejadian oknum polisi yang mengendarai KLX itu menendang motor korban dan saksi, hingga keduanya terjatuh ke arah kiri jalan.
Detik kemudian Aditya ditangkap polisi dan dibawa ke Polsek Kuranji. Sementara AM, saat itu dikelilingi oleh beberapa oknum polisi lainnya yang memegang rotan.
Menurut Indira Suryani lagi, setelah kejadian saksi Aditya tidak pernah lagi bertemu dengan AM. Akan tetapi pada ke esokan siangnya tersiar kabar jika AM ditemukan mengapung dalam kondisi sudah meninggal dunia di bawah jembatan Kuranji.
Berdasarkan pengakuan saksi papar Indira Suryani lagi, LBH Padang menduga telah terjadi tindakan penyiksaan dan kekerasan terhadap AM oleh oknum polisi yang berujung kepada kematian, ungkapnya dalam keterangan pers.
Untuk itu sebagai kuasa hukum dari keluarga korban, ia meminta agar Kapolda Sumbar segera untuk mengusut tuntas penyebab kematian dari korban inisial AM, tutupnya.
Di satu sisi ayah korban bernama Rinal yang turut hadir dalam konferensi pers LBH Padang tersebut membantah jika anaknya terlibat tawuran. Ia mengungkapkan pada malam jelang kejadian, AM meminta izin pergi ke rumah temannya untuk menonton pertandingan bola. Hal itu dibuktikan ketika mereka melakukan video call saat anaknya membuat mie instan di rumah temannya, ucapnya.
Sementara kakek dari korban juga meminta agar Kapolri dan Kapolda Sumbar turun tangan mengusut tuntas kematian AM yang dianggap penuh kejanggalan. Mereka berharap bahwa hukum bisa ditegakan dengan seadil adilnya, ujarnya ikut berkomentar.
Terpisah Kabid Humas Polda Sumbar Dwi Sulistyawan dalam keterangan persnya mengaku jika polisi telah melakukan penyelidikan terkait penemuan jasad AM di bawah jembatan Kuranji Kota Padang.
Ia menjelaskan usai ditemukan, polisi langsung membawa jenazah AM ke RS Bhayangkara untuk dilakukan outopsi oleh dokter forensik ungkapnya.
Selain itu Dwi juga mengatakan jika polisi telah meminta keterangan dari sejumlah saksi dari masyarakat terkait penyelidikan penyebab kematian AM, tutupnya. (dil)