Sumbarheadline– Diduga memanfaatkan situasi Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang dalam beberapa waktu belakangan sering terjadi aksi tawuran antar gank, segerombolan rampok melakukan aksi kejahatan jalanan mereka.
Dengan modus berpura pura menjadi anggota buser polisi segerombolan rampok sebanyak 5 orang menyisiri kota Padang, mencari sasaran dengan korbannya para pengendara ojek online (ojol) untuk dijadikan korban aksi bandit jalanan mereka.
Modusnya menyamar menjadi angota buser polisi dan menangkap korban yang mengendarai sepeda motor dengan tuduhan ikut terlibat pada aksi tawuran. Selanjutnya dinaikan ke atas mobil mereka, sementara motor korban dibawa oleh kawanan rampok lainnya.
Seorang pengemudi ojek online bernama M. Syakbiratul (22) pada Selasa (17/12) dini hari kemaren menjadi korban aksi gerombolan tersebut. Infomasinya korban yang sehari hari sebagai pengemudi ojol, pada peristiwa kejadian baru saja usai mengantarkan penumpang di kawasan kampus Unand.
Saat melintas di kawasan simpang empat Lubuk Begalung (Lubeg), korban dipepet segerombolan rampok yang mengendarai mobil jenis Brio dengan plat nomor BA 1114 NQ. Tidak hanya memepet dan menyerepet korban, akan tetapi salah seorang gerombolan sempat melepaskan tembakan senjata api jenis air softgun dan mengenai lengan kiri membuat korban jatuh ke aspal.
Ketika korban terjatuh, para kawanan rampok langsung berhenti dan keluar dari kendaraan serta langsung memukul korban. Selanjutnya korban dibawa naik ke atas mobil mereka. Sementara kawanan lain yang datang berboncengan menggunakan motor Vario membawa motor milik korban.
Di atas kendaraan dengan berlagak seperti anggota buser mereka menuduh korban ikut terlibat tawuran yang baru saja terjadi di kawasan Bypass Sungai Sapih. Bahkan salah seorang pelaku rampok yang merupakan seorang wanita berambut pirang merampas ponsel milik korban dan memaksanya membuka kode sandi ponsel.
Saat berada di atas kendaraan para gerombolan rampok korban mengaku mendapatkan perlakuan kekerasan secara fisik dan diancam ditakuti takuti akan dibawa ke kantor polisi untuk diproses sebagai pelaku tawuran.
Setelah cukup lama disandera oleh kawanan rampok di atas kendaraan, sesampai di kawasan Simpang Haru, korban disuruh turun dari kendaraan dan selanjutnya kabur melarikan diri.
Sementara itu, korban yang dalam kondisi terluka langsung mendatangi kantor polisi dan membuat laporan.
Terpisah, Kasatreskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriyansah membenarkan peristiwa dugaan perampokan dengan disertai kekerasan terhadap korban berprofesi sebagai ojol tersebut.
Menurutnya setelah korban melapor ke Polresta Padang, pihaknya langsung melakukan penyelidikan serta mengejar pelaku sehingga berhasil meringkus sedikitnya 5 orang dari kawanan tersebut, ungkapnya, Rabu (18/12).
Dedy menjelaskan gerombolan rampok tersebut berhasil diringkus Reskrim Polresta Padang, kurang dari 24 jam setelah kejadian. Akan tetapi dirinya belum bisa merilis nama nama komplotan serta modus operandi mereka secara detil, akunya menambahkan.
Namun, Dedy menjelaskan kawanan rampok melakukan aksi bandit jalanan menggunakan senjata softgun dengan korban seorang driver ojol memanfaatkan peristiwa tawuran dengan berpura pura sebagai anggota polisi.
Adapun aksi komplotan tersebut terhadap korban terekam kamera CCTV. Berdasarkan laporan korban serta adanya temuan rekaman video, polisi dengan mudah melacak keberadaan komplotan dan ditangkap di kawasan Batipuh Panjang, Koto Tangah, tutupnya. (AA)