Sumbarhedline-Nasib ngenes dialami oleh seorang pengusaha ternak puyuh kawasan Kapalo Koto Ampangan, Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh bernama Yuli Ismatuti.
Untuk yang kesekian kalinya kandang puyuhnya mendapat teror serta ancaman dari segelintir pihak yang mengaku tidak nyaman terkait keberadaan usaha ternak yang telah memiliki perizinan tersebut. Tak kurang 4 kali bunyi petasan yang diduga sengaja diledakan di belakang areal kandang puyuhnya pada Senin (24/7/23).
Akibatnya, ratusan ekor puyuh petelur milik pengusaha tersebut dalam kondisi stres dan terancam mati akibat mendapat teror berupa letusan beberapa kali oleh segelintir oknum masyarakat setempat.
Merasa sudah tidak nyaman karena selalu menjadi korban dugaan pengancaman, Yuli Ismatuti si pemilik usaha ternak puyuh, pada Senin 24 Juli 2023 langsung meminta perlindungan ke polisi dengan membuat laporan pengaduan ke Polres Payakumbuh.
Saat ditemui di Mapolres, kepada para awak media yang bersangkutan menceritakan kronologi kejadian yang dia alami, eberupa dugaan peneroran terhadap kandang puyuhnya berupa ledakan petasan beberapa kali.
Yuli Ismatuti menceritakan peristiwa berawal saat dia bersama keluarganya sedang berada di warung miliknya yang lokasinya tidak jauh dari kandang ternak puyuhnya kawasan Kapalo Koto Ampangan. Saat sedang berada di dalam warungnya itu. tiba tiba terdengar bunyi ledaka petasan dari arah belakang kandang puyuhnya. Tidak tanggung tanggung, ledakan petasan yang sangat keras itu terdengar sebanyak empat kali, ungkapnya.
Merasa ada yang sengaja meledakan petasan dengan tujuan dugaan ingin menganggu akitivitas ternak puyuhnya, yang bersangkutan bersama keluarganya lain langsung menuju lokasi kandang. Benar saja, saat berada di dalam kandang, ia melihat ratusan puyuhnya berlarian terbang berhamburan karena panik akibat terkejut mendengar ledakan petasan.
Mendapati kondisi tersebut, Yuli dan suaminya sadar jika telah terjadi dugaan peneroran terhadap usaha kandang ternaknya, langsung pergi menuju arah sumber ledakan. Benar saja, saat di lokasi ia dan suaminya, mendapati segelintir warga yang terdiri dari beberapa keluarga telah berkumpul di belakang kandangnya.
Awalnya pihaknya sempat mempertanyakan maksud dengan diledakannya beberapa kali petasan persis di belakang kandangnya itu. Akan tetapi jawaban dari para terduga pelaku ledakan sangat tidak mengenakan hingga pihaknya terpancing dan nyaris terjadi keributan fisik di lokasi.
Kejadian pada Senin siang itu puncak dari pengancaman serta peneroran oleh segelintir oknum yang tidak senang dengan keberadaan lokasi kandang puyuh yang ia dapatkan, beber Yuli Ismatuti lagi. Sebelumnya pada sekitaran Bulan Mei 2023 segelintir oknum yang tidak senang itu pernah mengancam ingin membakar kandang puyuh miliknya.
Namun pihaknya telah membawa persoalan tersebut di Kelurahan setempat, agar segera diselesaikan dengan cara kekeluargaan. dalam mediasi yang dilakukan oleh para perangkat Kelurahan setempat, Yuli Ismatuti diminta untuk segera melakukan pengurusan perizinan usaha kandang puyuhnya.
Merasa taat aturan dan sebagai warga negara yang baik, yang bersangkutan langsung melakukan proses pengurusan ke Pemko Payakumbuh. Setelah izin dikantongi, ia pun melaporkan kepada perangkat Kelurahan setempat. Akan tetapi yang mebuat ia kaget dan heran pihaknya tetap mendapatkan teror dari segelintir oknum warga, sehingga terpaksa ia membuat laporan pengaduan ke polisi.
Adapun alasan tidak senangnya segelintir oknum warga itu ia merasa heran. Sebab menurutnya lagi, secara umum tidak ada persoalan usaha kandang puyuhnya itu. Warga sekitar, ditambah dengan perangkat Kelurahan, tidak pernah mempersoalkan keberadaan kandang puyuhnya yang diketahui dikelola sesuai standar kesehatan lingkungan. Ditambah lagi, di sekitaran lokasi juga terdapat usaha kandang ternak lainnya. Jadi menurut Yuli Ismatuti lagi, rasa tidak senang dari segelintir oknum warga itu hanyalah soal sakit hati karena dengki semata saja, tutupnya.
Terpisah sumber Kepolisian Polres Payakumbuh, membenarkan jika Yuli Ismatuti warga Kapalo Koto Ampangan, Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh telah membuat laporan polisi tentang pengaduaan dirinya mendapatkan dugaan pengancaman terkait keberadaan usaha ternak puyuh miliknya. Saat ini polisi masih melakukan proses pengaduan tersebut, ujar sumber menjelaskan. (aa)