Korban Kejahatan Komplotan Pembobol Mesin ATM, Warga Payakumbuh Kehilangan Uang Tunai Rp 20 Juta

gambar ilustrasi di ATM

Sumbarheadline-Seorang kakek tua inisial MA (75) warga Payakumbuh, dilaporkan telah menjadi korban kejahatan komplotan pembobol mesin ATM yang terjadi di sebuah outlet ATM SPBU kawasan Sawah Padang, Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh, Selasa (25/7/23) siang.

Terhitung uang kontan sejumlah Rp 20 Juta milik si kakek raib digondol komplotan pembobol mesin ATM.

Bacaan Lainnya

Informasi yang berhasil dikumpulkan, peristiwa bermula saat korban mendatangi outlet ATM SPBU dengan maksud ingin menarik uang sejumlah uang tunai. Saat ia memasukan kartu ATM ke dalam mesin, dirinya tidak bisa mengakses no pin.

Beberapa saat kemudian muncul dua orang tidak dikenal berpura pura ingin membantu korban dengan memberikan petunjuk cara mengakses kartu ATM nya. Akan tetapi kartunya malah tertelan dan tidak bisa diakses kembali.

Selanjutnya korban berusaha menghubungi pihak Bank melakukan konfirmasi. Di satu sisi, merasa curiga pihak Bank melakukan pengecekan saldo milik korban. Dari hasil pengecekan tersebut, diketahui saldo korban telah terdebet tanpa sepengetahuan si korban. Selanjutnya pihak Bank menyarankan agar korban segera melapor ke polisi.

Terpisah Kapolres Payakumbuh AKBP Wahyuni Sri Lestari, melalui Kasatreskrim AKP Elvis Susilo membenarkan laporan korban terkait dugaan korban kejahatan komplotan pembobol mesin ATM.

Menurutnya Kanit Sentra Kepolisian Terpadu Polres Payakumbuh, Ipda Rahmad, setelah mendapatkan laporan bersama anggota langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Dari hasil penyelidikan itu, tiga mesin ATM yang ada di outlet SPBU tersebut sudah terganjal oleh semacam alat khusus penahan kartu. Selanjutnya polisi langsung menghubungi pihak Bank agar segera mengofflinekan mesin agar tidak terjadi kejahatan serupa lainnya.

Terkait kejadian tersebut, Elvis menuturkan bahwa kejahatan pembobol mesin ATM telah kerap dilakukan oleh para komplotan bebernya. Modusnya para komplotan sengaja menunggu calon korban datang ke ATM yang sebelumnya telah diisi dengan kartu lain lalu diganjal dengan semacam alat yang bisa menahan kartu.

Di sinilah letak permainan dan modus dari komplotan. Saat ada korban yang memasukan kartunya ke dalam mesin ATM, otomatis kartu miliknya akan tertahan dan tidak tertelan oleh mesin. Selanjutnya ketika korban kebingungan, mereka mendatangi korban berpura pura memberikan bantuan. Komplotan meminta korban untuk mengakses pin kartunya. Disaat korban mengikuti arahan, para komplotan merekam dan mengingat no pin milik korban

Selanjutnya para komplotan mengatakan kepada korban jika kartu ATM miliknya tertahan di dalam mesin dan harus menghubungi pihak Bank. Saat korban lengah menghubungi pihak Bank, komplotan segera mengambil kartu milik korban dan pergi ke lokasi ATM lain untuk menguras saldo korban, papar Elvis menjelaskan. (aa)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *