Sumbarheadline-Aksi nyeleneh yang dilakukan seorang anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Khairul Apit, membakar jasnya di tengah sidang pada Selasa 25 Juni 2024 dengan cepat videonya menyebar dan viral.
Tidak sampai hitungan hari, aksi nyeleneh yang sempat terjadi dalam sidang paripurna tersebut dalam beberapa jam setelah video beredar di sosial media langsung viral dan mendapat ragam komentar serta tanggapan dari nitizen.
Dari hasil pantauan awak media di sosial media, Rabu (26/6), banyak nitizen yang memberikan pujian terhadap aksi nyeleneh yang dilakukan Khairul apit tersebut. Warganet menilai aksi yang dilakukan oleh yang bersangkutan adalah sebagai protes terhadap kelembagaannya sendiri.
Aksi protes terbilang ekstrim yang dilakukan oleh anggota DPRD dari fraksi Gerindra menurut warga sosial media adalah bentuk dari kekecewaan dan rasa malu yang dimiliki kepada masyarakat atas ulah kinerja rekan sejawatnya di lembaga DPRD yang terhormat.
Di satu sisi para nitizen menyebutkan jika kinerja DPRD Limapuluh Kota priode 2019-2024 terindikasi tidak sesuai seperti harapan masyarakat. Menurut mereka selama hampir 5 tahun menjabat, nyaris tanpa memiliki kinerja yang berarti serta bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam hal kinerja para anggota dewan terhormat tersebut lebih suka jalan jalan kunker ke luar kota. Jika menyangkut dinas luar, hampir tidak pernah ada satupun anggota dewan yang absen. Kuota surat perintah jalan (SPJ) kunker para anggota dewan ke luar kota selalu penuh.
Akan tetapi bila terjadi rapat rapat di gedung DPRD setempat, hampir tidak pernah terjadi formasi lengkap. Lebih sering tidak mencukupi Kourum. Banyak anggota yang memilih mangkir serta absen dengan alasan yang dicari cari, ungkap nitizen.
Kinerja lainnya warganet menilai para anggota dewan itu lebih suka membahas pokok pikiran (pokir) untuk diletakan dan dijalankan di dinas dinas tertentu dalam lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. Akan tetapi mereka sering abai menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahan di Kabupaten setempat. Atas fenomena itulah para nitizen menilai aksi bakar jas yang dilakukan Khairul Apit di tengah paripurna amat bisa dimaklumi mengingat rendahnya nilai indikator kinerja DPRD di mata masyarakat, papar nitizen di sosial media. (AA)