Dor, Door! Pentolan Rampok Tewas Diterjang Peluru Aparat Gabungan Polda Riau dan Polda Sumbar

konfrensi Pers Polda Riau terkait peristiwa

Sumbarheadline-Dor door!. Rentetan tembakan balasan yang dilepaskan personial aparat gabungan dari Polda Riau dan Polda Sumbar membuat seorang pentolan rampok lintas propinsi terkapar tewas seketika.

Tak kurang sebelas butir peluru yang dilepaskan aparat berhasil menerjang dan bersarang di tubuhnya membuat bandit jalanan yang terkenal sadis dalam menjalankan aksinya itu dinyatakan tewas di lokasi persembunyiannya kawasan Kampar, Riau.

Bacaan Lainnya

Peristiwa adu tembak antar aparat gabungan versus pentolan rampok berinisial RC (41) itu terjadi pada Sabtu (27/1) dini hari di desa Batu Belah. Awalnya aparat gabungan dari Resmob Polda Riau dan Polda Sumbar mendatangi lokasi persembunyian pentolan rampok tersebut hanya untuk melakukan penangkapan dan pengamanan saja. Akan tetapi saat hendak diamankan RC melakukan perlawanan dengan menembakan senjata api secara membabi buta terhadap aparat.

Akibat aksi perlawanan dan penembakan yang dilakukan, seorang aparat dari Resmob Polda Sumbar mendapatkan empat butir peluru yang bersarang di dadanya. Beruntung aparat yang bersangkutan memakai rompi anti peluru sehingga tidak sempat melukainya. Namun satu personil anggota dari Resmob Polda Riau, mengalami luka tembak di bagian tangannya akibat serangan senjata api.

Merasa membahayakan nyawa para petugas, polisi sempat memberikan tembakan peringatan ke udara beberapa kali agar sang pentolan rampok tersebut menyerah. Namun peringatan yang diberikan tidak dindahkan dan terus menyerang aparat. Akibatnya personil langsung memberikan tembakan balasan yang menyebabkan sebelas butir peluru  bersarang di tubuh RC hingga mengakhiri hidupnya.

Hal itu diungkapkan oleh Dirkrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan dalam konfrensi pers di Mapolda Riau, Sabtu 27 Januari 2024. Dirinya juga mengungkapkan, sebelumnya aparat gabungan terlebih dahulu berhasil menangkap anggota kawanan rampok sadis yang beraksi di kawasan Sumbar tersebut. Adapun inisial para pelaku bandit jalanan itu masing masing, IL dan MZ di Jalan Garuda Sakti, Kampar. Dari hasil pengembangan, diketahui otak dari kawanan rampok tersebut bersembunyi di rumah istrinya kawasan Desa Batu Belah. Mendapatkan info keberadaan pentolan rampok inisial RC yang paling diburu, polisi langsung bergerak ke lokasi sehingga terjadilah insiden tembak menembak yang menewaskan sang pentolan dan melukai seorang personil, tuturnya.

Di jelaskan lebih jauh kawanan rampok pimpinan RC ini telah 5 kali melakukan aksinya di beberapa daerah di Sumbar. Setiap melancarkan aksinya kawanan tersebut tak segan segan melakukan aksi sadis dengan menembak para korbannya.

Pada tahun 2021, kawanan tersebut melancarkan aksi di Kota Bukittinggi. Seorang korban harus kehilangan uang tunai sebanyak Rp 700 Juta. Selain itu korban juga mendapatkan tembakan dari kawanan. Selanjutnya pada tahun 2022 RC serta 6 kawanan lainnya juga melakukan hal yang sama. Saat itu 6 orang dari kawanan tersebut berhasil ditangkap, namun sang pentolan berhasil kabur melarikan diri.

Tidak kapok di tahun yang sama RC kembali melakukan aksinya di Kota Bukittinggi. Saat itu korbannya seorang pedagang. Korban ditembak dan uangnya berhasil dibawa kabur sebanyak Rp 70 Juta. Tak hanya sampai di situ saja, pelaku makin mengganas pada awal tahun 2024 ini pelaku bersama temannya kembali melancarkan aksi perampokan di kawasan Solok dan Padang Pariaman. Lagi lagi korbannya juga ditembak oleh para pelaku.

Dari hasil penyelidikan polisi para pelaku usai menjalankan aksi bandit jalanannya langsung kabur ke Riau pada 25 Januari. polisi dari Polda Sumbar langsung memburu para kawanan dengan berkoordinasi dengan Polda Riau sehingga terjadilah drama penangkapan yang merenggut nyawa pentolannya, papar Asep menjelaskan. (kr)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *