Warga Payakumbuh Sebut Gas Elpiji Subsidi Masih Langka di Pasaran

warga payakumbuh sulit mendapatkan tabung gas melon

Sumbarheadline-Kelangkaan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram masih terjadi di kawasan Payakumbuh dan beberapa kawasan daerah lainnya di Sumatera Barat (Sumbar).

Entah kenapa dalam beberapa hari belakangan ini, gas elpiji tabung 3 Kg tersebut nyaris hilang di pasaran. Kalaupun ada warga harus membayar lebih dari Rp  22 ribu per tabung. Sebab mereka harus berburu di tempat tempat pedagang eceran. Kenyataannya beberapa pangkalan yang menjual berdasarkan harga Het, sejak beberapa hari belakangan ini dalam kondisi kekosongan tabung gas melon.

Bacaan Lainnya

“Dalam beberapa hari belakangan ini mencari tabung gas elpiji bersubsidi susah dicari. Kaluapun ada di penjual warung eceran, harganya bisa mencapai 25 ribu,” ujar Mendek, warga Payakumbuh, Selasa (30/5) siang.

Namun tuturnya, walaupun mahal akan tetapi karena merupakan satu kebutuhan dirinya terpaksa membelinya juga. Warga tersebut juga menjelaskan selain harga yang cukup melambung namun gas melon tersebut cukup susah untuk di dapatkan, akunya lagi.

Ternyata kelangkaan gas tabung 3 kg tersebut juga dirasakan oleh para pedagang eceran yang biasa menyediakan  elpiji bersubsidi tersebut. Salah satu pedangang bernama Pini (56) di kawasan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, mengaku hampir seminggu ini warungnya sudah tidak menyediakan stok lagi. Tuturnya ia sempat menanyakan kepada salah satu pangkalan yang mensuplai ke warungnya, akan tetapi jawaban pihak pangkalan cendrung mutar mutar terkait ketidak ketersediaan barang.

Pini mengaku mendapat selentingan kabar jika diduga ada permainan nakal oknum agen dan pangkalan menyuplai stoknya ke para pangkalan fiktif serta menjual ke daerah lainnya dengan mengejar keuntungan yang cukup lumayan, paparnya.

Dirinya juga mempertanyakan sampai saat ini sudah sejauh mana dampak dari tim Gabungan yang dikomandoi oleh Kasatpol PP Payakumbuh melakukan sidak ke salah satu agen beberapa hari yang lalu.

“Apa tindak lanjut dari hasil sidak tim gabungan ke salah satu agen kawasan Payolansek, beberapa hari yang lalu. Jangan sampai sidak tersebut hanya terkesan seromonial belaka saja, tanpa membawa dampak. Kasihan banyak warga yang mengeluh susahnya mendapatkan gas elpiji bersubsidi,” ucapnya, Selasa 30 Mai 2023.

Terpisah, menanggapi kelangkaan tabung melon 3 kg di pasaran, Walikota Pj Payakumbuh Ridha Ananda mengaku dirinya sudah dikontak oleh pihak Pertamina Rayon IV Sumbar, ungkapnya beberapa hari yang lalu. Rencananya ia akan bertemu dengan pihak Pertamina Rayon IV Sumbar dalam berapa hari ke depan terkait langkanya gas melon bersubsidi di Kota Payakumbuh dalam seminggu belakangan. Ridha menuturkan Pemko tetap komitmen sesuai prosedur dan aturan untuk mengawal penyaluran gas elpiji 3 kg. Supaya, tidak terjadi kelangkaan, serta sesuai harga serta peruntukannya.

Wako Pj itu juga menekankan kepada agen serta pangkalan dilarang bermain main terkait kebutuhan subsidi rakyat.

“Pemilik pangkalan dilarang menjual tabung gas 3 kg di atas harga HET, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat jumlah, menyalurkan atau menjual tabung gas melon kepada industri. Menimbun untuk keuntungan pribadi ataupun memindahkan tempat usaha ke daerah lain yang mengakibatkan kelangkaan di tengah masyarakat,” paparnya.

Jika aturan telah ditegakan dan dijalani maka niscaya tidak akan ada kelangkaan gas elpiji bersubsidi untuk rakyat miskin, tutup Ridha. (aa)

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *