Sumbarheadline– Nia Kurnia Sari, gadis si “pejuang rupiah” penjual gorengan keliling kampung itu kini telah pergi untuk selamanya.
Warga Korong Pasar Surau, Nagari Guguk, Kecamatan 2×11 Lingkung, Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) yang pada Jumat (6/9) kemaren sempat dilaporkan hilang, pada Minggu 8 September 2024, sore hari sekira pukul 16.00 WIB, ditemukan telah meninggal dunia terkubur di sudut areal perkuburan warga kawasan setempat.
Saat jasadnya ditemukan oleh Tim SAR gabungan, orang tua korban tak kuasa menahan kesedihan. Orang tua menangis histiris, lalu kemudian tak sadarkan diri.
Betapa tidak, gadis remaja kebanggan orang tua itu pergi untuk selamanya dalam kondisi yang tak wajar. Tak satupun menyangka Nia yang dua hari sebelumnya dilaporkan hilang, ditemukan sudah meninggal dunia dalam kondisi terkubur.
Info dari pihak tim pencarian korban, banyak yang merasakan gelagat kurang baik. Saat dilakukan pencarian pada Jumat(6/9) malam, Tim SAR gabungan hanya menemukan jilbab serta peralatan berdagang korban yang telah berserakan di dalam semak semak. Namun hingga memasuki Sabtu (7/9) dini hari, korban tak jua ditemukan.
Ketika kembali dilakukan usaha pencarian, keberadaan korban berhasil terdeteksi pada Minggu (8/9) sore. Berawal dari pihak Tim SAR merasa curiga ada bekas tanah galian yang masih baru dan ditimbuni dengan dedaunan. Merasa curiga pihak Tim SAR langsung melakukan penggalian.
Benar saja beberapa saat setelah dilakukan penggalian ditemukan ada tanda tanda orang bekas dikubur. Selanjutnya tim Gabungan yang terdiri dari BPBD Padang Pariaman, TNI/ Polri serta mayarakat melakukan penggalian menyeluruh.
Hasilnya ditemukan sosok jasad wanita yang dipastikan merupakan jasad dari Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan keliling yang sebelumnya sempat dilaporkan hilang.
Atas peristiwa yang bikin geger itu tidak hanya orang tua korban yang shock serta marah, akan tetapi warga Padang Pariaman, bahkan Sumatera Barat pun ikut dibuat geram terkait kepergian Nia gadis berusia 18 tahun yang ditemukan meninggal secara tak wajar akibat dugaan korban pembunuhan secara biadab oleh pelaku tak dikenal.
Berita tentang tewasnya gadis penjual gorengan keliling si pahlawan keluarga tersebut menjadi viral tidak butuh waktu lama. Akan tetapi dengan cepat informasinya menjadi viral dan bikin geger masyarakat secara nasional. Dalam berbagai platfom sosial media, meninggalnya si gadis penjual gorengan tersebut akibat korban pembunuhan, menjadi tranding topik perbincangan warganet.
Para nitizen sangat menyesali peristiwa yang dialami oleh Nia. Mereka mengutuk dan mengecam keras pelaku yang diduga lebih dari satu orang tersebut. Bahkan dalam perbincangan warganet di Instagram, maupun X, disebutkan satu dari 3 pelaku telah ditangkap. Mirisnya diduga salah satu pelaku masih berstatus pelajar, ungkap nitizen yang ditanggapi oleh para nitizen lainnya.
Namun informasi pasti tentu datang dari pihak yang berwenang, yakni Kepolisian. Walau beredar informasi sebelum dihabisi, korban diduga keras telah mendapatkan perlakuan asusila secara paksa oleh para pelaku, akan tetapi sekali lagi, polisi lah yang paling berwenang memberikan informasi secara shaih terkait motif serta penyebab korban dihabisi.
Publik berharap serta meminta jajaran Polres Padang Pariaman, untuk segera menangkap serta mengungkap penyebab dan motif dari tewasnya korban yang ditemukan dalam kondisi telah dikubur oleh terduga kawanan pelaku.
Sementara disisi lain terkait kasus kematian korban, Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, beserta jajaran secara profesional telah mengumumkan penyebab meninggalnya korban dengan mengatakan diduga keras akibat pembunuhan. Namun dirinya meminta agar masyarakat untuk bersabar dikarenakan saat ini polisi masih mengumpulkan informasi dan mengejar terduga pelaku, ungkapnya Minggu (8/9) sore.
Seperti diketahui, korban dalam kesehariannya adalah wanita tangguh, ulet dan gigih dalam mengejar cita cita. Dirinya tak malu dan membuang jauh rasa gengsi dan menjadi seorang pejuang rupiah menjual gorengan keliling kampung.
Di dapat kabar Nia Kurnia Sari, berwajah manis itu di usia masih tergolong remaja rela menjadi pedagang gorengan keliling, selain ingin membantu meringankan biaya keluarga juga demi ingin memiliki sebuah laptop sebagai bekal untuk kuliahnya nanti.
Namun takdir berkehendak lain. Kini si pejuang rupiah tersebut telah pergi untuk selamanya. Ternyata Tuhan lebih menyayangi dirinya. Inshaallah sorga telah menanti, karena meninggal dalam kondisi sedang berjihad membantu meringankan beban kehidupan keluarga. Selamat jalan wanita tangguh! (AA)