Sumbarheadline-Terkait pemberhentian mendadak Jasman Rizal sebagai Walikota Pj Payakumbuh banyak menimbulkan tanda tanya besar publik.
Pasalnya secara tiba tiba diperoleh informasi yang menyebutkan jika Jasman Rizal sebagai Walikota Pj Payakumbuh jabatannya tidak lagi diteruskan dan bakal digantikan oleh orang dari Kementrian Dalam Negri.
Terang saja informasi mendadak pergantian Walikota Pj yang beredar sejak Kamis (23/5), tidak hanya menghebohkan warga masyarakat setempat. Akan tetapi ASN yang bekerja di Lingkungan Pemko setempat juga merasa kaget dengan pergantian secara tiba tiba itu.
Berdasarkan pergantian yang mendadak itulah timbul bermacam dugaan spekulasi terkait pemberhentian Jasman Rizal sebagai pejabat Walikota yang datang secara tiba tiba. Beragam komentar publik datang menyoroti peristiwa yang termasuk jarang terjadi di Kota kecil bernama Payakumbuh tersebut.
Berbagai dugaan spekulasi komentar dari beberapa sumber terpercaya menyebutkan peristiwa pemberhentian itu diduga akibat Jasman Rizal lemah memimpin. Dalam spekulasi komentar tersebut dijelaskan yang bersangkutan sebagai penguasa Payakumbuh diduga lemah dan tidak mampu mengatur jalannya roda pemerintahan yang kondusif.
Akibatnya tutur beberapa sumber lagi, Kota yang biasanya adem tiba tiba mulai muncul gejolak yang muaranya datang dari tubuh Pemko itu sendiri sehingga menjadi santapan pergunjingan bagi warga di sosial media. Kondisi yang dianggap sering tidak kondusif tersebut menjadi catatan dan evaluasi tersendiri Kemendagri sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, papar mereka.
Adapun permasalahan yang terjadi sejak beberapa waktu belakangan menurut para sumber yang membuat suasana daerah sering tidak kondusif antara lain lambatnya penyelesaian persoalan sampah yang telah masuk dalam taraf darurat sehingga sempat dalam beberapa waktu dibanyak titik Kota terdapat gunungan sampah yang membuat resah warga.
Selain itu terjadinya pertikaian antar pejabat di lingkungan Pemko terkait penanganan sampah yang mencuat keluar dan menjadi tranding topik nitizen di dunia sosmed. Banyak kalangan saat itu menilai Jasman Rizal sebagai pucuk pimpinan roda pemerintahan tidak mampu membina anak buahnya sehingga peristiwa perseteruan antar pejabat yang memalukan dan tidak patut terjadi tersebut malah menjadi santapan serta olok olokan nitizen di sosial media.
Puncak dari tragedi prahara pertikaian yang kembali membuat suasana roda pemerintahan Payakumbuh tidak kondusif dan penyebab membuat geger jagat sosial media, menurut sumber lagi adalah viralnya video seseorang yang diduga pejabat ASN di lingkungan Pemko mendatangi Institusi Lembaga Kepolisian setempat terkait persoalan kecelakaan yang merenggut nyawa.
Dalam video yang diunggah ke sosial media itu dengan cepat menjadi viral dan ditonton sekurangnya oleh ratusan ribu warganet itu terlihat insiden pertikaian seorang yang diduga pejabat ASN lingkungan Pemko Payakumbuh dengan aparat Satuan Lalu Lintas Polres setempat.
Insiden pertikaian yang viral se Indonesia tersebut menurut beberapa sumber membuat hubungan antar kedua institusi menjadi tidak kondusif. Walaupun Jasman Rizal sebagai Walikota Pj sempat dengan sigap meminta maaf secara terbuka, akan tetapi insiden yang dianggap telah membuat luka di tubuh institusi polri itu tidak serta merta sembuh dan membaik seperti sedia kala.
Dari berbagai macam persoalan yang timbul dan membuat suasana tidak kondisif itulah diduga Kemendagri menganggap Jasman Rizal sebagai pucuk pimpinan Pemko Payakumbuh tidak mampu menjalankan roda pemerintahan dan memutuskan jabatan yang bersangkutan tidak diperpanjang, ungkap beberapa sumber terpecaya Sumbarheadline.com.
Namun benarkah Jasman Rizal selama 8 bulan menjabat sebagai Walikota Pj Payakumbuh lemah dan tidak mampu mengelola tata pemerintahan dengan baik. Berbagai informasi yang masuk dari beberapa orang dekat yang bersangkutan, membantah dan kurang setuju jika Jasman Rizal dianggap lemah dan tidak mampu mengelola pemerintahan, ungkap mereka.
Menurut orang dekat Jasman Rizal kepada awak media menjelaskan penyebab seolah olah yang bersangkutan tidak mampu mengelola tata pemerintahan sehingga dituding lemah diduga adanya persaingan tidak sehat di dalam tubuh Pemko itu sendiri, tuturnya.
Di jelaskan sedari awal masuknya Jasman Rizal ke dalam lingkungan Pemko Payakumbuh telah ada dugaan bibit penolakan oleh segelintir oknum pejabat serta ASN. Dalam perjalanan waktu terindikasi adanya dugaan usaha penjegalan kebijakan yang dilakukan oleh Jasman di dalam tubuh institusi dengan harapan yang bersangkutan tidak mampu mengelola jalannya pemerintahan sehingga terkesan lemah, paparnya.
Terkait persoalan viralnya video insiden pertikaian yang diduga pejabat Pemko dengan aparat Kepolisian setempat, walau kasusnya tidak ada terkait dengan urusan kedinasan, namun sebagai pimpinan Jasman telah berusaha menyelesaikan persoalan dan meminta maaf kepada institusi kepolisian melalui pimpinan. Itu menandakan Jasman sangat menjaga hubungan tata kelola pemerintahan, jelasnya.
Akan tetapi sambungnya lagi semuanya sudah berlalu, sebagai ASN yang taat aturan Jasman Rizal patuh dan menerima atas perintah yang diberikan untuknya, tutup orang dekat Jasman yang namanya tidak mau ditulis.
Terpisah Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Sumatera Barat (Sumbar), Doni Rahmat Samulo, dalam pesan tertulisnya terkait pemberhentian Jasman Rizal sebagai Walikota Pj Payakumbuh, mengaku tak mengetahui alasan tidak disambungnya jabatan yang bersangkutan.
Menurutnya pihaknya mendapatkan informasi dan perintah dari pusat jika jabatan Walikota Pj Kota Payakumbuh bakal berganti pada Senin (27/5) pekan depan.
Doni menjelaskan mutasi serta perpindahan di tubuh ASN adalah hal yang biasa. Terkait posisi pejabat PJ itu merupakan hak serta wewenang Kementrian Dalam Negri.
“Perpanjangan atau tidak adalah kewenangan dan keputusan Kemendagri dalam mengevaluasi. Propinsi hanya bisa memberikan saran atau masukan,” ungkapnya.
Jadi terkait alasan serta penyebab tidak diperpanjangnya jabatan yang bersangkutan tentu itu merupakan kewenangan pusat, jelasnya mengatakan. (AA)