Kapolda Sumbar Minta Maaf Keterlibatan 2 Oknum Anggota Otak dan Aktor Perampokan Fly Over BIM

Keterangan Pers Kapolda Sumbar Irjen Suharyono terkait kasus perampokan

Sumbarheadline-Dalam gelaran jumpa pers terkait pengungkapan dan penangkapan kasus perampokan mobil pembawa uang tunai sebesar Rp 5,6 Milyar milik PT Brigin Gigantara, Rabu (28/8) siang, terlihat raut kekecewaan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.

Kekecewaan mendalam tampak dirasakan oleh Jendral bintang dua tersebut, terutama saat menyebut dua oknum anggota DitSamapta Polda Sumbar yang ikut terlibat dalam aksi perampokan.

Bacaan Lainnya

Dengan suara bergetar Jendral Suharyono meminta maaf kepada masyarakat atas keterlibatan dua anggotanya masing masing Briptu N (29) dan Bripda S (21) sebagai otak serta aktor dari perampokan yang terjadi di Fly Over Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Senin 26 Agustus 2024 malam kemarin.

Menurut Jendral Suharyono, dirinya tidak akan menutup nutupi peristiwa yang melibatkan anggota terkait pidana karena ini era zaman keterbukaan dan pembersihan bagi para personil kotor, paparnya.

Ditambahkan saat ini Polri sedang melakukan pembersihan internal. Polri tidak segan segan menegur serta memberi sanksi bagi anggota yang melanggar atau menyimpang terutama terkait pidana.

“Sekali lagi kami atas nama pimpinan Polri serta intitusi Polri meminta maaf kepada masyarakat atas keterlibatan oknum anggota dalam kasus perbuatan pidana,” tandas Jendral Suharyono.

Menurutnya polisi itu selain pintar juga diharuskan memiliki moral yang bagus.

Terrkait keterlibatan dua oknum personil Polda Sumbar pada peristiwa perampokan uang brankas ATM milik PT Brigin Gigantara senilai milyaran rupiah, ungkap Jendral Suharyono, diketahui keduanya pernah bekerja melakukan pengawalan diperusahaan jasa pengisian uang tersebut

Kedua oknum sangat mengetahui pola kerja serta jadwal pengoperasian. Jadi bagi keduanya sangat pahamlah cara mainnya, tandasnya lagi.

Mengenai keduanya nekad melakukan aksi perampokan dengan alasan sedang terlilit hutang, Jendral Suharyono mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman. Bentuknya bagaimana dan seperti apa, tutupnya. (jo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *