Sumbarhedaline-Beredar serta viral di berbagai media sosial video klarifikasi dan permintaan maaf seorang guru wanita yang bertugas di Kawasan Limapuluh Kota, tepatnya di Sekolah Dasar SD 07 Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Selasa 18 Juli 2023.
Dalam video viral di sosial media tersebut, si guru yang kemudian diketahui bernama Fermini Wulansari, mengungkapkan video itu dibuat sebagai bentuk klarifikasi terkait perseteruan ia dengan salah seorang anak didiknya, sehari sebelumnya.
Ia mengaku peristiwa kejadian hanyalah sebuah kesalahpahaman saja dan tidak semestinya terjadi antara guru dan murid. Masalah tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan berbagai pihak.
Dirinya juga menjelaskan permintaan maafnya ditujukan kepada keluarga murid, keluarga besar tempat dia mengajar, Pemerintahan Nagari serta Kecamatan setempat dan terutama kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota beserta pihak lainnya. Fermini juga mengakui jika video itu dibuat murni atas kesadaran sendiri tanpa adanya tekanan serta intervensi dari pihak lain, tuturnya.
Sekilas video permintaan maaf dari seorang guru tersebut yang ikut di dampingi oleh beberapa warga setempat serta petinggi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, terlihat biasa biasa saja.
Namun bila dicermati dengan teliti, ditemukan beberapa kejanggalan sebut nitizen di sosial media. Salah satunya mereka melihat dan menilai gestur serta sikap guru bernama Fermini Wulansari itu terindikasi berada dalam kondisi tertekan saat membuat video klarifikasi.
Selain itu para nitizen menganggap tidak adil hanya menampilkan video permintaan maaf dari si guru saja. Warga sosial menilai, terkait persiteruan antara guru dan murid serta hanya menampilkan permintaan maaf dari guru saja, terkesan sedang terjadi penggiringan opini jika guru lah yang bersalah terkait insiden pendidik dengan anak didiknya, ungkap nitizen.
Para nitizen ramai ramai menulis komentar di berbagai sosial media dengan mengatakan, suatu kejadian aneh yang sedang berlangsung jika ibu guru yang hatinya terluka dan tersakiti oleh kata kata kasar serta sikap yang kurang terpuji dari seorang muridnya, lalu kemudian justru si guru itu sendiri yang meminta maaf ke hadapan publik, ungkap mereka.
“Bagaimana mungkin ada guru yang mendapat perlakukan kasar dari seorang muridnya, lalu tiba tiba minta maaf seakan ia yang salah,” ungkap sebuah akun bernama @Rahmad.
Saya menduga si guru mendapatkan tekanan dari pihak pihak yang lebih berkuasa darinya, sambung akun itu lagi.
Akun bernama @udadeniasra yang ikut menanggapi video permintaan maaf dari sang guru, dengan pedas mengungkapkan jika peristiwa itu dianggap sebuah kejadian yang lucu.
Ia meminta agar Dinas terkait harus menjelaskan peristiwa yang dianggap telah melecehkan marwah profesi guru.
“Guru itu harus dilindungi. Ini kelihatan sekali ibuk guru ini di bawah tekanan,” ujarnya.
Menurutnya lagi, apa salahnya si ibu guru mevideokan peristiwa saat yang bersangkutan mendapatkan perlakuan kasar serta tidak terpuji dari anak didiknya sendiri. Sebab tambahnya lagi si guru memvideokan kejadian untuk sebagai bukti jika peristiwa benar terjadi.
Akun @udadeniasra mengaku jika ia gagal paham atas kebijakan yang diambil oleh Dinas Pendidikan Kabupaten atas video permintaan maaf dari si guru tersebut, paparnya.
Sementara sebuah akun lainnya bernama @mislyharera juga mengkritisi terkait beredarnya video permintaan maaf tersebut. Menurutnya itu bukanlah video klarifikasi. Tapi malah video yang beredar itu justru merendahkan martabat si guru sendiri. Menurunya publik ingin melihat si anak didik yang telah berlaku dan bersikap kaar kepada yang bersangkutan juga harus meminta maaf kepada si guru terkait, ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, jagad maya juga dihebohkan dengan beredarnya sebuah video viral persitiwa insiden seorang guru dengan anak didiknya pada Senin (17/7/23). Selanjutnya dari video insiden yang beredar itu, kemudian lokasi kejadian diketahui berada di sebuah Sekolah Dasar UPTD SD 07 Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota.
Dalam video tersebut terlihat seorang murid, terlibat cekcok dengan seseorang yang bersuara perempuan yang diduga merupakan guru pengajar. Dalam cekcok itu si murid sempat ‘mempacaruikan’ (berkata kasar dan tidak sopan) kepada si guru wanita. Selain berkata kasar, si murid juga sempat ingin berusaha mengejar si guru ke dalam ruangan kelas. Namun tindakan tersebut urung dia lakukan, akan tetapi ia malah balik arah dan menendang pintu ruangan kelas serta berlalu pergi meninggalkan lokasi.
Dari informasi yang beredar, perisitiwa itu dipicu lantaran si murid sebelumnya sempat dipukul dengan menggunakan penggaris oleh si guru. Tidak diketahui bagian anggota tubuh mana si murid yang terkena pukulan. Akan tetapi tambah sumber informasi lagi saat memukul muridnya, si guru sempat memvideokannya sehingga membuat si murid marah serta sempat ingin merebut ponsel milik si guru yang berujung terjadinya insiden yang mencoreng wajah Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota tersebut. (aa)