Sumbarheadline-Penurunan kualitas udara akibat asap kiriman dari provinsi tetangga, mulai mengancam kesehatan masyarakat. Dari pengukuran kualitas udara tercatat M10 : 81 mikrogram per meter kubik dan PM2,5 : 45 mikrogram per meter kubik, atau dengan kualitas sedang.
Mengatasi potensi memburuknya kualitas udara tersebut, Pj Wali Kota Payakumbuh mengeluarkan surat edaran untuk mengatasi berbagai dampak terhadap kesehatan masyarakat.
Dalam surat edaran tersebut, Pemko Payakumbuh menganjurkan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan masyarakat juga diminta untuk memakai masker selama beraktivitas.
“Jika masyarakat terpaksa beraktivitas di luar ruangan, maka kami menganjurkan memakai masker, gunanya untuk mengurangi dampak buruk bagi kesehatan, selain itu masyarakat kami imbau untuk banyak mengkonsumsi air putih” kata Jasman, Selasa (3/10/23).
Selain itu, masyarakat juga diimbau tidak melakukan pembakaran sampah organik, anorganik, kebun, limbah jerami dan lain lain serta lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran lahan.
Kualitas udara yang kurang baik ini disebabkan kabut asap dan tidak adanya turun hujan dalam Minggu terakhir,” jelas Jasman.
Kabut asap di Payakumbuh khususnya pada pagi dan sore hari membuat jarak pandang terbatas. Beruntung kabut asap ini belum menggangu aktivitas masyarakat secara umum.
“Pemko Payakumbuh setiap hari selalu melakukan evaluasi terhadap kualitas udara, namun sampai sekarang belum dilakukan langkah meliburkan aktvitas sekolah dan perkantoran, jika sudah sampai pada level berbahaya, langkah tersebut mungkin saja diambil,” tegas Jasman.
PJ Wako yang dilantik pada tanggal 29 September ini, juga menegaskan kesehatan masyarakat Payakumbuh adalah prioritas utama. Karena itu, Jasman meminta dinas terkait untuk melakukan koordinasi perihal pencemaran udara ini. (*)